Home About Me Instagram

Sabtu, 02 Januari 2016

Pengalaman Olimpiade Pasar Modal 2015

Assalamu'alaikum and hello everybody... Hari ini aku mau sedikit share pengalaman nich. Pada bulan Oktober tahun 2015 lalu aku dan seorang kawanku dipilih oleh walikelasku untuk mewakili sekolah dalam olimpiade pasar modal di sebuah sekolah tinggi di Kota Bogor. Ohh ya ini bukan yang pertama kali aku mewakilkan sekolah, sebelumnya pada bulan Februari aku telah mengikuti OSN SMA bidang ekonomi loch...

Berbeda dengan olimpiade yang sebelumnya, olimpiade pasar modal terbagi atas beberapa tahap, diantaranya adalah sebagai berikut :
    1. Babak Simulasi Offline Trading : Simulasi secara offline trading sesuai dengan data BEI yang dilakukan di Lab Pasar Modal. Pada tahap ini kami para peserta melakukan transaksi jual beli saham dan memantau pergerakan harga saham pada kondisi waktu tertentu. Pada tahap ini kami seolah-olah memiliki uang seratus juta, dan uang tersebut dipergunakan untuk membeli saham, dan menjualnya saat harga saham sedang naik agar mendapat capital gain. Pada tahap ini penilaian akan menjadi nilai awal dan akan diakumulasi dengan nilai-nilai pada babak selanjutnya.
    2. Babak Teori : Babak ini dilaksanakan pada hari Kamis tanggal 29 Oktober 2015.  Pada tahap ini, kami para peserta mengerjakan soal pilihan berganda berjumlah 30 butir soal. Jarak tempat duduk antara peserta yang satu dengan peserta yang lain cukup jauh loch. Seinget aku dulu, pada tahap ini soalnya berisi materi tentang pengetahuan dasar pasar modal, pengetahuan tentang investasi di pasar modal dan pasar uang, sekilas tentang BEI,  produk-produk pasar Modal & pasar Uang di Indonesia, serta mekanisme perdagangan pasar modal & pasar uang. Ohh ya dibabak ini kami mendapat pensil 2b da penghapus secara cuma-cuma loch. Pada tahap ini aku hanya bisa menjawab 22 soal  dengan benar dari 30 soal.
    3. Babak Final : Babak ini dilaksanakan pada hari Sabtu tanggal 31 Oktober 2015. Pada babak ini sdibagi atas dua tahap yaitu :
      •  Babak 1 : Pada babak ini setiap perwakilan sekolah berhak memilih 1 kotak pilihan yang tertera di layar dimana tiap kotak yang disediakan oleh panitia dengan materi mengenai pasar modal.  Tiap perwakilan diberikan waktu 2 menit untuk menjawab pertanyaan yang ada dilayar, jika jawaban benar maka akan mendapat point, jika salah tidak dikurangi. Alhamdulillah pada babak ini aku mampu menjawab banyak pertanyaan sehingga  akumulasi skorku lumayan.
      • Babak 2 : babak ini merupakan babak yang menurutku menegangkan, karena babak ini merupakan babak rebutan dari 15 pertanyaan yang diberikan kepada seluruh peserta dimana peserta hanya boleh menjawab pertanyaan setelah memencet bel dan ditunjuk dewan juri. Peserta yang menjawab pertanyaan sebelum ditunjuk oleh dewan juri, maka jawaban akan dibatalkan dan pertanyaan akan dibaca ulang dan diberikan kepada peserta lain. Peserta yang menjawab pertanyaan dengan benar akan diberikan Score 100 sedangkan yang salah Score dikurangi ½ dari bobot nilai, dan yang tidak menjawab mendapat nilai nol. Pada babak ini jantungku berdebar debar karena saat ada pertanyaan dan aku tahu jawabannya, tombol belku tidak bisa bunyi saat ditekan. Alhasil, pada tahap ini aku hanya bisa mengumpulkan poin sedikit. Sedih bingitz ih cuma sampai posisi 5 besar...Sekolahku gagal masuk grandfinal karena hanya 3 besar poin tertinggi  yang diperbolehkan ikut grandfinal....  
Peserta Olimpiade pasar modal (berbaju batik) dan peserta lomba marketiing (menggunakan almet)





Bonus posting :


SEJARAH PASAR MODAL INDONESIA

Pasar modal atau bursa efek telah hadir sejak jaman kolonial Belanda dan tepatnya pada tahun 1912 di Batavia. Pasar modal ketika itu didirikan oleh pemerintah Hindia Belanda untuk kepentingan pemerintah kolonial atau VOC. Meskipun pasar modal telah ada sejak tahun 1912, perkembangan dan pertumbuhan pasar modal tidak berjalan seperti yang diharapkan, bahkan pada beberapa periode kegiatan pasar modal mengalami kevakuman. Hal tersebut disebabkan oleh beberapa faktor seperti perang dunia ke I dan II, perpindahan kekuasaan dari pemerintah kolonial kepada pemerintah Republik Indonesia, dan berbagai kondisi yang menyebabkan operasi bursa efek tidak dapat berjalan sebagimana mestinya.
Pemerintah Republik Indonesia mengaktifkan kembali pasar modal pada tahun 1977, dan beberapa tahun kemudian pasar modal mengalami pertumbuhan seiring dengan berbagai insentif dan regulasi yang dikeluarkan pemerintah.
Secara singkat, tonggak perkembangan pasar modal di Indonesia dapat dilihat sebagai berikut:

[Desember 1912]
 Bursa Efek pertama di Indonesia dibentuk di Batavia oleh Pemerintah Hindia Belanda

[1914 – 1918]
Bursa Efek di Batavia ditutup selama Perang Dunia I

[1925 – 1942]
Bursa Efek di Jakarta dibuka kembali bersama dengan Bursa Efek di Semarang dan Surabaya

[Awal tahun 1939]
Karena isu politik (Perang Dunia II) Bursa Efek di Semarang dan Surabaya ditutup  

[1942 – 1952]
Bursa Efek di Jakarta ditutup kembali selama Perang Dunia II

[1956]
Program nasionalisasi perusahaan Belanda. Bursa Efek semakin tidak aktif

[1956 – 1977]
Perdagangan di Bursa Efek vakum

[10 Agustus 1977]
Bursa Efek diresmikan kembali oleh Presiden Soeharto. BEJ dijalankan dibawah BAPEPAM (Badan Pelaksana Pasar Modal). Pengaktifan kembali pasar modal ini juga ditandai dengan go public PT Semen Cibinong sebagai emiten pertama19 Tahun 2008 tentang Surat Berharga Syariah Negara

[1977 – 1987]
Perdagangan di Bursa Efek sangat lesu. Jumlah emiten hingga 1987 baru mencapai 24. Masyarakat lebih memilih instrumen perbankan dibandingkan instrumen Pasar Modal

[1987]
Ditandai dengan hadirnya Paket Desember 1987 (PAKDES 87) yang memberikan kemudahan bagi perusahaan untuk melakukan Penawaran Umum dan investor asing menanamkan modal di Indonesia

[1988 – 1990]
Paket deregulasi dibidang Perbankan dan Pasar Modal diluncurkan. Pintu BEJ terbuka untuk asing. Aktivitas bursa terlihat meningkat

[2 Juni 1988]
Bursa Paralel Indonesia (BPI) mulai beroperasi dan dikelola oleh Persatuan Perdagangan Uang dan Efek (PPUE), sedangkan organisasinya terdiri dari broker dan dealer 

[Desember 1988]
Pemerintah mengeluarkan Paket Desember 88 (PAKDES 88) yang memberikan kemudahan perusahaan untuk go public dan beberapa kebijakan lain yang positif bagi pertumbuhan pasar modal

[16 Juni 1989]
Bursa Efek Surabaya (BES) mulai beroperasi dan dikelola oleh Perseroan Terbatas milik swasta yaitu PT Bursa Efek Surabaya

[13 Juli 1992]
Swastanisasi BEJ. BAPEPAM berubah menjadi Badan Pengawas Pasar Modal. Tanggal ini diperingati sebagai HUT BEJ

[22 Mei 1995]
Sistem Otomasi perdagangan di BEJ dilaksanakan dengan sistem computer JATS (Jakarta Automated Trading Systems)

[10 November 1995]
Pemerintah mengeluarkan Undang –Undang No. 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal. Undang-Undang ini mulai diberlakukan mulai Januari 1996

[1995]
Bursa Paralel Indonesia merger dengan Bursa Efek Surabaya

[2000]
Sistem Perdagangan Tanpa Warkat (scripless trading) mulai diaplikasikan di pasar modal Indonesia

[2002]
BEJ mulai mengaplikasikan sistem perdagangan jarak jauh (remote trading)

[2007]
Penggabungan Bursa Efek Surabaya (BES) ke Bursa Efek Jakarta (BEJ) dan berubah nama menjadi Bursa Efek Indonesia (BEI)

[02 Maret 2009]
 Peluncuran Perdana Sistem Perdagangan Baru PT Bursa










Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Copyright© 2012-2024. All Right reserved by Riztanty Ayudia